- Keunikan Tradisi TNI AL Saat Melintasi Garis Batas Tanggal Internasional
- Anggota Purna Tugas, Dankosek IKN Beri Penghargaan
- Nasehat Ibu Taruna Ny Vero Yudo Margono: Jadilah Perwira TNI AL Tidak Bergaya Hidup Hedonis
- Subarna: Kemkominfo Punya Tugas Menghentikan Siaran TV analog ke Digital
- Anggota Komisi I DPR Ungkap Pentingnya Kesadaran Hukum di Ruang Digital
- TNI AL Berhasil Tangkap Kapal Penyelundup Narkoba Senilai Rp88 M
- Latma Cope West 2022, 4 pesawat Hercules TNI AU-US PACAF Terjunkan Logistik di Waduk Karang Kates, Malang
- Dislitbang TNI AL Merupakan Rumah Besar Bagi Korps Khusus
- Warga Perbatasan Timor Leste Sukarela Serahkan Senjata Rakitan Kepada TNI AL
- Webinar FGD Bela Negara, Anggota Komisi I DPR Subarna Ajak Milenial Tingkatkan Cinta Tanah Air
Rektor Unhan RI Paparkan Biodefense di WHO

Rektor Universitas Pertahanan RI Laksdya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng. sebagai Ketua Delegasi Indonesia menghadiri Technical Expert Meeting for Establishing Health Emergencies Operational Readiness Training Hub di World Health Organization (WHO), tanggal 21 April 2022 di Jenewa, Swiss.
Turut hadir sebagai anggota delegasi adalah pejabat PTRI, Dekan Fakultas Farmasi Militer, Wadek Fakultas Kedokteran Militer, Direktur Kesehatan Kemhan RI dan pejabat dari Kemenkes RI.
Pertemuan antar ahli kesehatan sedunia tersebut juga diikuti delegasi dari Ethiopia (perwakilan dari Afrika) dan dari Norwegia (perwakilan dari Eropa) serta WHO perwakilan Asia Tenggara dan WHO perwakilan Indonesia.
Baca Lainnya :
- TNI AL Kembali Berduka, 1 Prajurit Gugur Dalam Serangan KST Papua0
- Jalin Kerjasama dan Perkuat Sinergitas, Kasal Terima Kunjungan Direktur PT PELNI0
- Tidak Ada Korban Jiwa, TNI AL Turut Prihatin dan Perbaiki Rumah Terkena Mortir0
- Tutup Perhelatan MTQN TNI AD, Kasad: Kemuliaan Akhlak Rasulullah Harus Diteladani0
- Kasal: SDM Merupakan Faktor Sentral Dalam Suatu Organisasi0
Seluruh delegasi memaparkan kemajuan penanganan Emergency Medical Readiness di negara masing-masing. Saling bertukar pengetahuan dan berbagi pengalaman dalam manajemen kesehatan pada situasi darurat ketika terjadi bencana dan pandemi.
Delegasi Indonesia juga memaparkan konsep pelatihan Emergency Medical Team sebanyak 7 modul untuk diterima sebagai standar internasional. Pusat Krisis Kesehatan Kemkes RI dinilai memegang peran penting dalam manajemen kesehatan di Indonesia. Direktur WHO Emergency Preparedness Dr. Nedret Emiroglu menilai pentingnya Pusat Krisis Kesehatan untuk negara-negara di dunia.
Rektor Unhan RI memaparkan kesiapan Unhan RI menjadi Pusat Pelatihan Emergency Medical Team (EMT) sesuai standar WHO untuk kepentingan nasional dan regional. Pentingnya Biodefense untuk mengantisipasi pandemi berikutnya atau mengatasi bahaya Weapon of Mass Destruction (WMD) merupakan kurikulum penting dalam pelatihan nantinya. Biodefense memiliki komponen Biointelligence dan Biosecurity yang dapat dijabarkan dalam beberapa modul pelatihan.
Sebelum pertemuan tersebut, delegasi Indonesia mendapat kesempatan meninjau fasilitas EMT di Turin, Itali. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan para pakar, mekanisme dan prosedur pelatihan.
Sebagai tindak lanjut pertemuan di Jenewa, maka dalam waktu dekat Tim WHO akan melakukan peninjauan fasilitas, sarana dan prasarana Unhan RI.
Pertemuan juga membahas kesempatan para Kadet Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Militer dan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI untuk melaksanakan penelitian bersama para pakar kesehatan WHO.