- Kasal: Roda Organisasi Tertumpu pada SDM
- Lima Hari Dinyatakan Hilang, TNI AL Temukan Nelayan Banten Terdampar di Tasikmalaya
- Pasing In Parade dan Pasing Out Parade Komandan Kosek IKN
- Marsma TNI Yuniarsa Aditya Permana Resmi Jabat Dankosek IKN
- BAZNAS Resmikan UPZ STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Jabatan Danlanud Roesmin Nurjadin dan Komandan Kosek IKN Diserahterimakan
- Komandan Lanud BNY Lampung Mendapatkan Penghargaan dari Pangkoopsud I
- BAZNAS Perkuat Silaturahmi dengan LAZ se-Jabodetabek dan Media Lewat Turnamen Futsal
- Exit Briefing Komandan Kosek IKN
- Webinar Penanggulangan Stunting, Kasau : Kualitas SDM Kunci Utama Kemajuan Bangsa
Indonesia Peroleh Penghargaan dari Badan Pangan dan Badan Atom Dunia

Keterangan Gambar : Duta Besar RI untuk PBB Darmansjah Djumala mewakili Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN menerima pernghargaan IAE dan FAO yang disampaikan Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi, di Wina, Austria, Senin (20/9/2021)
Indonesia melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (sebelumnya bernama BATAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat penghargaan (outstanding achievement award) dari Badan Pangan Dunia atau FAO dan Badan Atom Dunia atau IAEA.
Penghargaan disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) IAEA Rafael Mariano Grossi kepada Duta Besar (Dubes) RI untuk PBB Darmansjah Djumala pada rangkaian persidangan IAEA General Conference ke-65, di Markas PBB Wina, Austria, Senin (20/09/2021).
Penghargaan ini diberikan atas capaian riset dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) di bidang pemuliaan tanaman pangan.
Baca Lainnya :
- Presiden: BUMN Harus Terus Bertransformasi Meski Di Tengah Pandemi0
- Resmikan Pabrik Baja Berteknologi Terbaru, Presiden Minta Krakatau Steel Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri0
- Di Pertemuan IAEA, Menlu RI Serukan Penggunaan Nuklir Untuk Tujuan Damai0
- TNI AL Kerja Sama Dengan Mangga Dua Square Gelar Serbuan Vaksinasi 0
- Serbuan Vaksinasi TNI AU Targetkan 26.000 Dosis Vaksin Tahap II di Yogyakarta0
Hingga saat ini, ORTN melalui teknologi nuklir telah menghasilkan 32 varietas padi, 12 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 1 varietas gandum, 1 varietas kacang tanah, dan 1 varietas pisang.
Dubes RI untuk PBB Darmansjah Djumala menyampaikan, Indonesia melalui kiprah para peneliti nuklir bidang pertanian, telah menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk pengembangan varietas unggul tanaman pangan yang berkontribusi signifikan pada penguatan ketahanan pangan nasional.
”Penghargaan ini menunjukkan bahwa program penguatan kapasitas SDM teknologi nuklir yang dirintis IAEA dan bersama FAO telah memberikan manfaat nyata pada penguatan kapasitas SDM peneliti Indonesia, termasuk aplikasi nuklir dalam bidang pangan,” ujar Djumala.
Selain itu, Djumala menyampaikan, penghargaan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia diakui dalam penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, serta menerapkannya untuk mendukung program pembangunan nasional.
Hasil Kerja sama internasional dengan negara anggota IAEA yang telah dicapai merupakan cerminan diplomasi membumi Pemerintah Indonesia dalam bidang teknologi nuklir yang mampu memberikan manfaat sosial ekonomi langsung kepada masyarakat melalui aplikasi dalam bidang pangan.
Sementara Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan, perubahan iklim yang melanda dunia saat ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengembangkan varietas tanaman unggul.
“Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan,” kata Rafael.
“Upaya mencari solusi bersama perlu terus dilakukan masyarakat global, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru,” imbuh Rafael.
Selanjutnya, Dirjen FAO Qu Dongyu mengatakan penghargaan ini merupakan kontribusi nyata teknologi nuklir terhadap ketahanan pangan global.
FAO dan IAEA akan terus mendukung peningkatan kapasitas para peneliti bidang pangan dalam rangka mendukung keberlanjutan riset mutasi radiasi.
Penghargaan Outstanding Achievement Award juga diberikan FAO dan IAEA kepada sepuluh negara lain yaitu Cina, Kuba, India, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mali, Pakistan dan Afrika Selatan.
Pewarta : Wawan Hermawan
